Ria S Mariam

Ria S Mariam

Jumat, 11 Maret 2016

We Are Family

Aku ingin lebih lama bersama mereka.


Ketika Gerhana Matahari 2016 hampir berakhir,

Memberi semangat satu sama lain.



Karena kami bukan sekedar teman.


Apa Mau Mu Ayah??

Ayah,Kau segalanya untuk ku...
Dengan keringat mu aku tumbuh..
Tiada umpama yang dapat menggumpamakan diri mu..
Tiada ibarat yang dapat menggambarkan diri mu..
Engkau memang keras mendidik kami,
Tapi ini lah hasil nya, anak mu berbakti, menghormati, menyayangi, patuh, dan mencintaimu..
Tidak kah kau lihat bakti kami ayah?
Tidak kah kau lihat kasih sayang kami ayah??
Tidak kah kau lihat cinta kami ayah??
Tidak kah kaulihat hormat kami ayah??
Tidak kah kau lihat kepatuhan kami ayah??
Apakah engkau melihat sayang mereka pada mu, lebih besar dari sayang anak anak mu ayah??
Apakah engkau melihat hormat mereka kepada mu, lebih besar dari hormat anak anak mu ayah??
Apakah engkau melihat cinta mereka kepada mu, lebih besar dari cinta anak anak mu ayah??
Jika tidak,!
Kenapa engkau perlakukan anak mu seperti anak orang lain,
sedangkan orang lain kau perlakukan seperti anak mu??
Kami tau engkau menyayangi dan mencintai kami.
Tapi,..
Adil kah ini ayah??
Ini kah sayang mu ayah??
Ini kah cinta mu ayah??

Apa mau mu ayah??

Sabtu, 04 Agustus 2012

Ayah...

"Ayah,"
Jika ku dengar nama itu,
terbayang sudah di benak ku,
Seorang laki-laki yang paling hebat di dunia,
laki-laki yang paling tampan,
laki-laki yang tak terkalahkan.

"Ayah,"
Masih terbayang di benak ku,
Setiap hari, sebelum aku pergi sekolah,
Kau pangku aku, dan kau suap aku dengan tangan mu.
Tak kau biarkan aku pergi, sebelum sarapan ku habis.
Itu terus kau lakukan sampai aku kelas 6 SD

"Ayah,"
Aku masih ingat.
Sa'at itu aku sedang sakit.
Aku tidur dengan mu dan ibu.
Tengah malam sakit ku semakin parah,
Aku pun bilang "Ayah, Adk mau apel"
Tanpa pikir panjang, kau pergi membelikan ku apel.

"Ayah,"
Dari kecil hingga sekarang,
Tak kau biarkan seekor nyamuk pun menggigit kami.
badan ku yang sudah sebesar ini pun masih bisa kau angkat sendiri.

"Ma'af Ayah."
Ketika aku dewasa kini,
Seringkali aku menyakiti hati mu.
Membuat mu marah, membuat mu kecewa.
Tak kuturuti perintah mu.
Kubantah perkataan mu,
Ku abaikan nasehat mu.


Ayah, Ma'af...